Deskripsi
Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus)
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterigyii
Ordo :
Perciformes
Famili : Labridae
Genus : Cheilinus
Spesies : Cheilinus
undulatus (Russel, 2004)
Ikan
Napoleon (Cheilinus
undulatus) merupakan ikan berukuran besar berasal dari anggota familia
Labridae, dengan ukuran bisa mencapai 2 meter dan berat 190 kg. Pola reproduksi
hermafrodit protogini dengan sebaran di
wilayah perairan India-Pasifik. Bagian muka memiliki guratan-guratan berwarna
krem (kuning susu) yang saling tumpang tindih pada bagian hidung dan pipi,
kemudian meluas ke atas badan dan seberang ujung sirip dada. Badannya disepuh
dengan warna hijau cerah dan di bagian atas seluruh sirip-siripnya berwarna
coklat. Ketika muda, ikan napoleon terlihat pucat dengan garis-garis vertikal
lebih gelap. Begitu dewasa, warna tubuhnya menjadi hijau kebiru-biruan dengan
garis-garis lebih jelas. Bibirnya menebal dan di belakang matanya terdapat dua
garis pendek berwarna hitam. Bagian atas kepalanya pun, di atas mata menjadi
benjol ke depan. Sisik tubuhnya berukuran besar. Pada ikan yang berukuran
sedang, besar diameteer sisiknya mencapai 10 cm. ikan juvenil yang berukuran
kecil berwarna hitam dan putih dan juvenil yang lebih besar akan berwana hijau
kepucatan memiliki spot berwarna hitam pada beberapa sisiknya dan membentuk
barisan memanjang sepanjang badannya. Ikan juvenil, pada profil bagian atas
kepalanya lurus sejajar dengan matanya. Ikan dewasa berwarna hijau kebiruan,
garis vertikal sisiknya berwarna hitam. Kepalanya berwarna biru kehijauan
diselingi garis kuning tidak beraturan, serta bagian belakang sirip punggungnya
dan sirip duburnya meruncing dan memiliki sirip ekor membulat dengan pinggiran
berwarna kuning. (Randall et al. ,1978).
Pada ikan dewasa terdapat
tonjolan pada bagian depan dan keplanya dan bibir tebal. Ikan jantan dapat
mencapai panjang dua meter, sedangkan betinanya jarang sampai mencapai panjang
satu meter. Individu ikan ini mencapai matang gonad pertama pada usia 5-7 tahun
dengan ukuran sekitar 35-50 cm serta dapat mencapai umur 30 tahun (Choat et al,
2006).
Ikan napoleon berumur panjang
namun pertumbuhannya lambat, sehingga reproduksinya rendah dan rata-rata
recruitmentnya rendah. Dalam pertubuhannya, ikan ini melalu beberapa fase
pertumbuhan yang dapat dilihat dari beberapa perbedaan bentuk dan warna
tubuhnya (Sadovy, et al., 2003).
Habitat di daerah berkarang yang
hidup pada daerah tropis. Kehidupan hewan ini umumnya soliter dan umumnya
dijumpai pada kedalaman kurang dari 100 meter
(Froese dan Pauly, 2000).
Jenis makanannya berupa beberapa
jenis sea urchin, molusca, echinodermata dan crustacean. Biasanya ikan
berenang sendiri mencari makan didaerah dekat karang. Cara makannya yaitu dengan
membongkar karang mati dengan gigi besarnya untuk mencari siput dan
cacing-cacingan yang terkubur. (Myers, 1991).
Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus)
memiliki pola reproduksi yang bersifat hermaprodit protogini, yaitu ikan yang
memiliki jenis kelamin jantan dan akan berubah menjadi ikan betina di saat ikan
tersebut menjelang dewasa. Sehingga
kadang ditemukan dominasi jantan pada satu populasi ikan kecil sampai ukuran
sedang dan akan berubah menjadi dominasi populasi betina saat mendekati matang
gonad. Ikan napoleon memiliki dua tipe, yaitu mereka yang terlahir sebagai
jantan dan tetap sebagai jantan sejati sampai akhir hayat, dan mereka yang
memulai hidup sebagai betina dan dalam masa kehidupan berikutnya berubah fungsi
sebagai jantan. Perubahan menjadi betina biasanya terjadi setelah berumur 5 –
10 tahun atau berbobot badan kurang dari 10 – 15 kg. Ikan napoleon betina
bertelur sepanjang tahun di pinggir atau bagian luar lereng terumbu karang.
Proses bertelur ini terjadi dalam kelompok maupun berpasangan. Jika proses
bertelur dilakukan secara pasangan, yang jantan menyiapkan tempat bertelur pada
seonggok karang atau batu yang menyolok. Kemudian akan menarik perhatian betina
yang lewat, yang kira-kira bisa memberi harapan. Caranya, di atas calon
pasangan dia bergerak ke atas dan ke bawah dan menggetarkan tubuhnya sembari
berenang kembali. Lalu ikan betina akan membalasnya dengan memberi sinyal ke
ikan jantan. Ikan betina akan melengkungkan tubuhnya membentuk huruf “S” sembari
mempertontonkan perut buncitnya yang berisi telur. Mereka kemudian bertelur
dalam suatu gerakan naik turun secara cepat ke permukaan. Proses bertelur ini
berlangsung singkat dalam suatu hari, tergantung pada kondisi setempat. Di
areal dengan arus pasang surut yang kuat, bertelur terjadi hanya setelah puncak
pasang naik, keadaan yang ideal untuk memindahkan telur ke luar terumbu karang (Randall et al. ,1978).
.
Daftar Pustaka
Choat et al, 2006. Age structure
and growth in a large teleost, cheilinus undulatus,
with a review of size distribution in labrid fishes. Mar. Ecol. Prog. Ser. 318: 237-246.
Froese
dan Pauly, 2000. Fish base 2000: concept, design and data source ICLARM,
Manila.
Myers
R. F., 1991. Micronesian Reef Fishes,
3rd ed. Coral Grapics, Guam: 330 pp
Randall J. E., S. M. HEAD and A.
P. L. SANDERS. 1978. Food habits of the giant humphead wrasse, Cheilinus undulus (Labridae). Envirin. Biol. Fishes 3: 235-238.
Sadovy, Y. J., M. Kulbicki, P.
Labrosse, Y. Letourneur, P. Lokani and T. j. Donaldson. 2003. The Humphead
Wrasse, Cheilinus undulus: Synopsy of
a threadtened and poorly known giant coral reef fish. Fish biologi and fisheries. 13: 327-364.
Russell (2004). Cheilinus
undulatus. 2006. IUCN Red List of Threatened Species. IUCN 2006.
www.iucnredlist.org.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar