Selasa, 08 September 2015

Deskripsi Ikan Napoleon

Deskripsi Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus)

Kerajaan          : Animalia
      Filum               : Chordata
            Kelas               : Actinopterigyii
                  Ordo                : Perciformes
                        Famili              : Labridae
                             Genus              : Cheilinus
                                    Spesies             : Cheilinus undulatus (Russel, 2004)




Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) merupakan ikan berukuran besar berasal dari anggota familia Labridae, dengan ukuran bisa mencapai 2 meter dan berat 190 kg. Pola reproduksi hermafrodit protogini dengan sebaran di wilayah perairan India-Pasifik. Bagian muka memiliki guratan-guratan berwarna krem (kuning susu) yang saling tumpang tindih pada bagian hidung dan pipi, kemudian meluas ke atas badan dan seberang ujung sirip dada. Badannya disepuh dengan warna hijau cerah dan di bagian atas seluruh sirip-siripnya berwarna coklat. Ketika muda, ikan napoleon terlihat pucat dengan garis-garis vertikal lebih gelap. Begitu dewasa, warna tubuhnya menjadi hijau kebiru-biruan dengan garis-garis lebih jelas. Bibirnya menebal dan di belakang matanya terdapat dua garis pendek berwarna hitam. Bagian atas kepalanya pun, di atas mata menjadi benjol ke depan. Sisik tubuhnya berukuran besar. Pada ikan yang berukuran sedang, besar diameteer sisiknya mencapai 10 cm. ikan juvenil yang berukuran kecil berwarna hitam dan putih dan juvenil yang lebih besar akan berwana hijau kepucatan memiliki spot berwarna hitam pada beberapa sisiknya dan membentuk barisan memanjang sepanjang badannya. Ikan juvenil, pada profil bagian atas kepalanya lurus sejajar dengan matanya. Ikan dewasa berwarna hijau kebiruan, garis vertikal sisiknya berwarna hitam. Kepalanya berwarna biru kehijauan diselingi garis kuning tidak beraturan, serta bagian belakang sirip punggungnya dan sirip duburnya meruncing dan memiliki sirip ekor membulat dengan pinggiran berwarna kuning. (Randall et al. ,1978).
Pada ikan dewasa terdapat tonjolan pada bagian depan dan keplanya dan bibir tebal. Ikan jantan dapat mencapai panjang dua meter, sedangkan betinanya jarang sampai mencapai panjang satu meter. Individu ikan ini mencapai matang gonad pertama pada usia 5-7 tahun dengan ukuran sekitar 35-50 cm serta dapat mencapai umur 30 tahun (Choat et al, 2006).
Ikan napoleon berumur panjang namun pertumbuhannya lambat, sehingga reproduksinya rendah dan rata-rata recruitmentnya rendah. Dalam pertubuhannya, ikan ini melalu beberapa fase pertumbuhan yang dapat dilihat dari beberapa perbedaan bentuk dan warna tubuhnya (Sadovy, et al., 2003).
Habitat di daerah berkarang yang hidup pada daerah tropis. Kehidupan hewan ini umumnya soliter dan umumnya dijumpai pada kedalaman kurang dari 100 meter  (Froese dan Pauly, 2000).
Jenis makanannya berupa beberapa jenis sea urchin, molusca, echinodermata dan crustacean. Biasanya ikan berenang sendiri mencari makan didaerah dekat karang. Cara makannya yaitu dengan membongkar karang mati dengan gigi besarnya untuk mencari siput dan cacing-cacingan yang terkubur. (Myers, 1991).
Ikan Napoleon (Cheilinus undulatus) memiliki pola reproduksi yang bersifat hermaprodit protogini, yaitu ikan yang memiliki jenis kelamin jantan dan akan berubah menjadi ikan betina di saat ikan tersebut menjelang dewasa. Sehingga kadang ditemukan dominasi jantan pada satu populasi ikan kecil sampai ukuran sedang dan akan berubah menjadi dominasi populasi betina saat mendekati matang gonad. Ikan napoleon memiliki dua tipe, yaitu mereka yang terlahir sebagai jantan dan tetap sebagai jantan sejati sampai akhir hayat, dan mereka yang memulai hidup sebagai betina dan dalam masa kehidupan berikutnya berubah fungsi sebagai jantan. Perubahan menjadi betina biasanya terjadi setelah berumur 5 – 10 tahun atau berbobot badan kurang dari 10 – 15 kg. Ikan napoleon betina bertelur sepanjang tahun di pinggir atau bagian luar lereng terumbu karang. Proses bertelur ini terjadi dalam kelompok maupun berpasangan. Jika proses bertelur dilakukan secara pasangan, yang jantan menyiapkan tempat bertelur pada seonggok karang atau batu yang menyolok. Kemudian akan menarik perhatian betina yang lewat, yang kira-kira bisa memberi harapan. Caranya, di atas calon pasangan dia bergerak ke atas dan ke bawah dan menggetarkan tubuhnya sembari berenang kembali. Lalu ikan betina akan membalasnya dengan memberi sinyal ke ikan jantan. Ikan betina akan melengkungkan tubuhnya membentuk huruf “S” sembari mempertontonkan perut buncitnya yang berisi telur. Mereka kemudian bertelur dalam suatu gerakan naik turun secara cepat ke permukaan. Proses bertelur ini berlangsung singkat dalam suatu hari, tergantung pada kondisi setempat. Di areal dengan arus pasang surut yang kuat, bertelur terjadi hanya setelah puncak pasang naik, keadaan yang ideal untuk memindahkan telur ke luar terumbu karang (Randall et al. ,1978).
.
Daftar Pustaka
Choat et al, 2006. Age structure and growth in a large teleost, cheilinus undulatus, with a review of         size distribution in labrid fishes. Mar. Ecol. Prog. Ser. 318: 237-246.

Froese dan Pauly, 2000. Fish base 2000: concept, design and data source ICLARM, Manila.

Myers R. F., 1991. Micronesian Reef Fishes, 3rd ed. Coral Grapics, Guam: 330 pp

Randall J. E., S. M. HEAD and A. P. L. SANDERS. 1978. Food habits of the giant humphead wrasse, Cheilinus undulus (Labridae). Envirin. Biol. Fishes 3: 235-238. 
 
Sadovy, Y. J., M. Kulbicki, P. Labrosse, Y. Letourneur, P. Lokani and T. j. Donaldson. 2003. The Humphead Wrasse, Cheilinus undulus: Synopsy of a threadtened and poorly known giant coral reef fish. Fish biologi and fisheries. 13: 327-364.


Russell (2004). Cheilinus undulatus. 2006. IUCN Red List of Threatened Species. IUCN 2006. www.iucnredlist.org.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar