Selasa, 08 September 2015

Ikan Hias Air Laut


Ikan Butana Biru (Acanthurus caeruleus)

Klasifikasi :
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Order: Perciformes
Family: Acanthuridae
Genus: Acanthurus
Species: A. coeruleus
Binomial name : Acanthurus coeruleus
(
Bloch & Schneider, 1801.)


Deskripsi fisik
Rentang panjang pada ikan hias Acanthurus caeruleus mencapai 39 cm. Ikan dewasa biasanya lebih dari 10 cm, ikan jantan lebih besar dari ikan betina. Ikan dewasa bias any memiliki  warna biru yang dalam dan terkadang ungu. Ikan dewasa mampu untuk sementara mengubah warna antara putih dekat-hitam dan pucat. Pergeseran warna dapat mencakup seluruh atau sebagian  tubuh ikan  dan berbeda antara kedua jenis kelamin. Dalam family achanturidae, Acanthurus coeruleus memiliki bentuk lateral dikompresi, bentuk ikan dengan mata tinggi, mulut yang subterminal, tulang belakang ekor kuning di pangkal ekor, dan sirip punggung yang berakhir pada pangkal ekor. Ikan muda  berwarna kuning cerah. Ikan muda  yang lebih tua berwarna biru atau oranye-coklat dengan garis-garis abu-abu. Tulang belakang ekor tajam ditemukan dalam alur horizontal pada gagang bunga dan dapat diperpanjang selama interaksi agresif. Acanthurus coeruleus memiliki 9 sirip dada, 26-28 sirip punggung, 3 sirip dubur, dan 24-26 sirip ekor (Bester, 2005; Deloach, 1999; MarineBio.com, 2005).


Habitat
Menurut Kuiter (1992), Perairan pantai tropis merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan karang, dan karang merupakan tempat hidup bagi sebagian besar ikan hias air laut, dan ikan – ikan jenis Achanturidae merupakan jenis ikan hias yang habitatnya di daerah terumbu karang.
Kvalvagnaes (dalam Djamali, 1998) memperkirakan bahwa perairan Indonesia merupakan daerah terkaya akan jenis-jenis ikan hias lautnya dibandingkan dengan beberapa Negara penghasil ikan hias lainnya, dimana Indonesia memiliki lebih kurang 253 jenis ikan hias air laut.
Diselatan Jawa Barat (Ujung Genteng, Pamengpeuk dan Pangandaran) telah ditemukan 98 jenis ikan hias dengan 87 jenis yang termasuk major families, salah satu jenis diantaranya yaitu suku Achanturoidae. Ikan hias yang memiliki nama Butane Biru (Achanturus Caeruleus) memiliki rentang kedalaman 2 sampai 40 meter (6,56 - 131,23 kaki) hidup pada perairan terumbu karang. Mereka juga dapat ditemukan di dekat karang lunak, puing, padang lamun, dan tempat alga. Ikan muda lebih memilih daerah dengan banyak penutup. Pemuliaan individu berkumpul di datar, daerah berpasir antara terumbu. Mereka berlindung di lubang dan celah-celah karang. Ikan butane kuning  dapat ditemukan pada kedalaman 2 sampai 40 meter. Dapat ditemukan di  Perairan terumbu karang yang tersebar dari Afrika hinggaPapua New Guinea (Froese, et al., 2003).
 Acanthurus coeruleus, hidup di daerah terumbu karang  dangkal di seluruh barat Samudera Atlantik, Teluk Meksiko, dan Laut Karibia. Daerah penangkapan ikan  hias air laut Achanturus caeruleus  berkisar dari New York di utara ke delta Amazon di Brasil. Mereka ditemukan timur ke Bermuda dan Pulau Ascension tetapi yang paling umum di Karibia, dan pesisir Florida dan Bahama (Bester, 2005; Froese, et al., 2003; MarineBio.com, 2005).

Metode Penangkapan
Alat tangkap yang digunakan oleh para nelayan untuk menangkap ikan Butana Biru (Achanturus caeruleus) biasanya menggunakan  jaring ikan hias yang khusus dan tanggok. Ada juga yang menggunakan jaring penghalang (barrier net). Namun ada juga yang menggunakan bubu (Puslitbang Oseanologi LIPI, 1992).
Adapun cara pengoperasian jarring penghalang (barrier net) yaitu dengan cara menyambungkan semua pemberat dengan menggunakan benang nylon, dengan jarak masing-masing pemberat antara 30 – 45 cm. Lakukan hal yang sama dengan pelampung, tetapi jarak antar pelampung 30 – 60 cm. Bentangkan jaring dengan mengikat setiap ujung jaring pada tongkat kayu. Letakkan jaring sedikit di atas tanah. Ini akan membuat perkerjaan lebih mudah. Jahit pemberat dan pelampung, masing-masing pada tiap sisi panjang jarring, kemudian jaring siap digunakan untuk dioperasikan dengan cara jaring dihadadangkan agar ikan terjerat dalam jaring tersebut, kemudian ikan – ikan yang terjerat dalam jarring tersebut diserok menggunakan serokan lalu dimasukan kedalam wadah yang telah disediakan (Puslitbang Oseanologi LIPI, 1992).


Biologi
Pada umumnya ikan hias air laut family Achanturidae merupakan jenis ikan pemakan alga, zoobenthos, bentik alga, dan fitoplankton. Pada spesies ikan hias Achanturus caeruleus  jantan  ukurannya lebih besar daripada ikan betina Tulang ekor pada ikan dewasa sangat tajam.Sirip-sirip ini dapat memotong sangat dalam ke dalam kulit manusia dan dapat pula menghasilkan infeksi, terutama ditandai dengan pembengkakan dan perubahan warna. Sakit dari infeksi tersebut dapat berlangsung selama jangka waktu yang lama, kadang-kadang berjam-jam. Beberapa spesies dari genus Acanthurus bahkan berpikir untuk memiliki kelenjar racun di duri ekor mereka (Wikipedia, 2010).


Daftar Pustaka

Bester, K. 2005. "Ichthyology at the Florida Museum of Natural History" (On-                                               line).Accessed September 13,2005 at http://www.flmnh.ufl.edu/fish/Gallery/Descript/BlueTang/BlueTang.html

Djamali, A. dan H. Mubarak. 1998. Sumberdaya perairan Ikan Karang in Potensi dan Penyebaran SDI Laut di Perairan Indonesia. Komisi Nasional Pengkajian Stok SDI Laut.LIPI,Jakarta

Froese, R., D. Pauly, D. Woodland. 2003. "Fish Base" (On-line). Accessed September 12, 2005 at http://www.fishbase.org/Summary/SpeciesSummary.php?id=944.

Kvalvagnes, K.1980.ornamental fish trade in Indonesia.Field Report UNDP/FAO                 National Park Development Project INS/78/061: 31

MarineBio.com, 2005. "Acanthurus coeruleus" (On-line). Marine Biology. Accessed September 12, 2005 at http://www.marinebio.com/species.asp?id=277.

PUSLITBANG OEANOLOGI LIPI, 1992. Laporan Penyusunan                Sumberdaya Ikan Hias di Kepulauan Seribu. Dinas Perikanan DKI Bekerjasama        dengan Puslitbang Oseanologi LIPI : 64 hal

Wikipedia.org.2010.achanturus caeruleus.fishbase

Tidak ada komentar:

Posting Komentar