Rabu, 23 September 2015

Tugas Diver (Surimi: Stick Ikan)

2.1  Daging Lumat
Surimi atau daging lumat sampai saat ini merupakan produk hasil olahan ikan yang masih asing di Indonesia dan bahkan sangat sukar untuk mendapatkannya di pasaran. Lumatan daging dibuat dari daging ikan giling yang telah diekstraksi dengan air dan diberi bahan antidenaturasi. Keuntungan menggunkan daging lumat dibandingkan dengan ikan segar adalah dapat menjaga mutu agar seragam dan mempercepat pengolahan (Anonim 2010).

2.2  Stick Ikan
Stick adalah salah satu makanan ringan (makanan camilan) yang digoreng dengan rasa asin atau gurih, teksturnya keras dan renyah, berbentuk batang panjang dan mengembang dengan warna kuning kecokelatan (Oktavianingsih 2009). 
Stick ikan merupaka salah satu bentuk diversifikasi ikan yang dibuat dari potongan daging ikan tanpa tulang (scribd.com). Pada umumnya semua jenis ikan dapat dibuat stick ikan. Jenis ikan yang sering dibuat stick ikan adalah kakap dan tenggiri (Setiavani G. 2011). 

2.3  Bahan Tambahan Stick Ikan
1.3.1        Bahan pengisi
            Bahan pengisi merupakan bahan bukan daging yang biasa ditambahkan. Adapun tujuan bahan pengisi bertujuan untuk mengurangi biaya produksi, meningkatkan cita rasa dan memperkecil penyusutan selama proses pemasakan (Kramlich et al 1971 diacu dalam Astuti E.F. 2009). Bahan pengisi yang digunakan yaitu tapioka dan terigu.
a.       Tepung terigu
Tepung terigu adalah tepung yang diperoleh dengan jalan menggiling biji-biji gandum yang sehat dan telah dibersihkan (Deperind 1974 diacu dalam Haryanti 2009). Komposisi zat gizi tepung terigu yaitu (1) Energi (min) 340 kal, (2) Air (maks) 14,5 gram, (3) Protein 11 gram, (4) abu 0,5 gram, (5) karbohidrat (min) 72 gram, (6) lemak nabati 0,9 gram, (7) kalsium 13 gram dan (8) Zar besi 6 gram.
b.      Tepung tapioka
Tepung tapika merupakan hasil ekstraksi pati ubi kayu (Manihot esculenta crantz) yang mengalami pencucian sempurna dan dilanjutkan dengan pengeringan. Komponen utama dari tapioka adalah pati yang merupakan senyawa yang tidak mempunyai rasa dan bau, sehingga memodifikasi rasa tepung tapioka mudah dilakukan (Haris 2001 diacu dalam Haryanti 2009).
1.3.2        Bumbu-bumbu
a.       Telur
Telur merupakan salah satu bahan pangan yang paling lengkap gizinya. Bahan ini mengandung protein sekitar 13% dan lemak 12%, juga mengandung 10 macam asam amino esensial dari 18 macam asam amino yang ada. Telur mengandung mineral (fosfor, besi dan kalsium) dan vitamin B kompleks serta vitamin A dalam jumlah cukup serta karbohidrat dalam jumlah sedikit sekali (Sarwono 1994 diacu dalam Astuti E.F. 2009).
b.      Mentega
Mentega merupakan emulsi air dalam minyak dengan persyaratan mengandung tidak kurang dari 80% lemak. Lemak yang digunakan dapat berasal dari lemak hewani atau nabati (Haryanti 2009).
c.       MSG
MSG merupakan bahan tambahan pangan yang digunakan dalam makanan untuk meningkatkan cita rasa (Anonim 2010). 
d.      Minyak sayur

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Surimi dan Kamaboko. Tekno Pangan & Agroindustri, Volume 1 No. 3. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. 5 hlm.

Astuti E.F. 2009. Pengaruh Jenis Tepung dan Cara Pemasakan Terhadap Mutu Bakso dari Surimi Ikan Hasil Tangkapan Sampingan (HTS) [Skipsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 130 hlm.

[Deperind] Departemen Perindustrian Indonesia, Standar Industri Indonesia. 1974. Mutu dan Cara Uji Terigu.

Haris H. 2001. Kemungkinan Penggunaan Edible Film dari Pati Tapioka. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesai.3:99-106.  

Haryanti. 2009. Pembuatan Makanan Camilan (Fish Stick) dari Ikan Patin (Pangasius hyphopthalmus) Sega Salah Satu Upaya Diversifikasi Produk Hasil Perikanan [Skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 80 hlm.
                        
Kramlich Am, Harson, Tauber FM. 1971. Processed Meat. Westport Connecticut: The A VI Publishing Co Inc.

Muharsikah

Oktavianingsih Y. 2009. Pengaruh Fortifikasi Tepung Rumput Laut Eucheuma cottonii pada Stick Ikan Kuniran (Upeneus sp.) [Abstrak]. 1 hlm. 

Sarwono B. 1994. Pengawetan dan Pemanfaatan Telur. Jakarta: Penebar Swadaya. 

Setiavani G. 2011. Inovasi Hasil Olahan Perikanan dan Kelautan. Sekolah Tinggi Perikanan. 3 hlm.  

Website :
http://www.scribd.com/doc/28490502/fish-stick (Diakses pada tanggal 17 November 2013).



 v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar